Wednesday

Indonesia akan mendapat satu prototipe KFX

TEMPO Interaktif, Jakarta - Kerjasama Indonesia-Korea Selatan dalam pengembangan industri pembuatan jet tempur terus berlanjut. Proyek yang pembagian pembiayaannya 80 persen Korea Selatan dan 20 persen Indonesia ini rencananya akan membuat lima prototipe jet tempur KF-X/IF-X, pesawat tempur multimission generasi 4,5.

"Empat prototipe untuk Korea dan satu untuk kita (Indonesia)," kata Direktur Teknologi Industri Pertahanan, Ditjen Pothan, Kementerian Pertahanan, Brigadir Jenderal TNI Agus Suyarso, dalam Seminar Industri Pertahanan di Gedung Antara, Jakarta, Rabu 18 Mei 2011.

Dengan komposisi pembiayaan total 80:20 ini, artinya pemerintah hanya menyumbang US$ 1,01 miliar atau sekitar 10,1 triliun dari total biaya sebesar US$ 5,05 miliar. Proyek ini akan berlangsung selama 10 tahun, tepatnya hingga tahun 2020. "Nanti rencananya kalau untuk trading-nya 250 pesawat, 200 untuk mereka, 50 untuk kita," kata dia.

Kerjasama pembuatan pesawat tempur ini menjadi salah satu cara Indonesia dalam rangka pengembangan alat utama sistem senjata (alutsista) untuk kebutuhan sekarang dan masa depan. Selain itu juga untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan dan meningkatkan kemandirian dan sistem pertahanan strategis.

Menko Perekonomian Hatta Rajasa (kanan) meyalami Menteri Perekonomian Korea Choi Joong-Kyung. ANTARA/Saptono

1 comment:

  1. Semoga dengan kerjasama ini kemampuan Indonesia untuk membuat alutsista sendiri semakin maju.Kebutuhan akan alutsista Indonesia sangat besar dikarenakan begitu luasnya wilayah NKRI.Diharapkan kedepan dengan semakin tangguhnya militer Indonesia akan disegani pihak asing.Dan Indonesia harus berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia

    ReplyDelete